27
Feb
Feb
Apa yang terlintas di benak kita jika mendengar kata perang.
Mungkin yang terlintas di benak kita adalah korban yang banyak
berjatuhan, kerugian material luar biasa, dan banyak lagi. Yang mungkin
kebanyakan merupakan kesan buruk terhadap arti sebuag perang.
Memang umat manusia lebih menginginkan terciptanya kedamaian ketimbang perang yang lebih banyak menyisakan luka ketimbang suka. Mao Zedong, pemimpin komunis Cina pun mengemukakan bahwa perang merupakan kelanjutan politik dengan pertumpahan darah. Suatu pernyataan yang menguatkan konotasi negatif perang.Tapi ada suatu hal, yang bisa kita tilik dari setiap sejarah perang yang pernah terjadi di muka bumi yang cukup menarik. Yaitu bahwa pada akhir sebuah peperangan, banyak teknologi-teknologi canggih yang dikembangkan semasa perang dan kemudian digunakan pada masa-masa damai sesudahnya. Ini adalah suatu efek positif dari sebuah perang.
Memang umat manusia lebih menginginkan terciptanya kedamaian ketimbang perang yang lebih banyak menyisakan luka ketimbang suka. Mao Zedong, pemimpin komunis Cina pun mengemukakan bahwa perang merupakan kelanjutan politik dengan pertumpahan darah. Suatu pernyataan yang menguatkan konotasi negatif perang.Tapi ada suatu hal, yang bisa kita tilik dari setiap sejarah perang yang pernah terjadi di muka bumi yang cukup menarik. Yaitu bahwa pada akhir sebuah peperangan, banyak teknologi-teknologi canggih yang dikembangkan semasa perang dan kemudian digunakan pada masa-masa damai sesudahnya. Ini adalah suatu efek positif dari sebuah perang.
Karena demi memenangkan sebuah peperangan, orang akan bersedia mengorbankan uang banyak untuk mengembangkan teknologi secanggih-canggihnya
agar dapat mengalahkan musuhnya. Dan juga mengembangkan rumus-rumus dan
teori canggih. Yang kemudian malah mendapat penghargaan, padahal tidak
jarang digunakan sebagai alat pembunuh. Coba kita lihat dalam sejarah.
Pada penaklukan Bizantyum kuno, yang sekarang terletak di Turki.
Kekaisaran Byzantium tercatat memiliki benteng yang cukup kuat di
Konstantinopel. Terdiri dari dua lapis tembok kokoh yang sulit ditembus
oleh musuh manapun.
Untuk
membobol dan menguasai Konstantinopel kala itu, para insinyur Turki
menciptakan senjata hebat berupa pelontar batu. Yang bisa digunakan
untuk melemparkan batu sampai bola api, yang cukup berat sehingga dapat
menembus benteng yang kokoh itu. Tetapi bisa dipakai dari jarak yang
cukup jauh sehingga dapat menghindari serangan para pemanah di atas
benteng. Senjata ampuh yang lebih dikenal sebagai Trebuchet ini,
ditambah dengan kegemilangan panglima Muhammad Al-Fatih yang legendaris
akhirnya dapat membobol benteng Byzantium dan menguasai seluruh
semenanjung Anatolia dan Selat Dardanella dan dimasukkan ke dalam
wilayah kesultanan Turki Utsmani.
Teknologi Trebuchet
ini cukup maju di Eropa kala itu sehingga akhirnya diadopsi oleh banyak
kerajaan besar di Eropa seperti Perancis dan Prussia (Jerman),
menggantikan ketapel dan pasukan pemanah yang mengeluarkan biaya lebih
besar. Mungkin perkembangan teknologi yang paling pesat melanda dunia pasca perang adalah setelah berakhirnya perang dunia 2. Televisi dan penisilin misalnya , adalah contoh-contoh produk perang dunia 2 yang sampai sekarang bisa kita nikmati. Televisi sekarang merupakan pengembangan dari televisi hitam putih. Dulu saat perang Pasifik
sedang berkobar hebat-hebatnya di Asia Pasifik, Amerika Serikat
mengembangkan suatu sistem monitor dan radar jarak jauh (far sensing)
untuk mendeteksi kedatangan armada Jepang. Karena teknologi radar saat itu sangat rendah, bahkan bisa ditembus, maka dibuatlah suatu monitor yang berisikan tabung katoda, suatu bentuk awal televisi,
yang bisa disambungkan ke antena pemancar untuk digunakan mendeteksi
kedatangan musuh, yang dikembangkan di Millman Laboratories.
Televisi awal yang
digunakan sebagai radar ini memang cukup efektif sehingga banyak kapal-
kapal Jepang yang akhirnya bisa dideteksi dan ditenggelamkan oleh
kapal-kapal perang Amerika Serikat. Setelah perang para
ilmuwan mengembangkan radar televisi ini sehingga bisa menerima
transmisi gelombang siaran untuk digunakan di rumah. Contoh lainnya
adalah penisilin. Yang pada awal peperangan
dijuluki sebagai obat ajaib karena khasiatnya yang luar biasa dalam
mengobati prajurit yang terluka secara cepat. Walaupun sudah ditemukan
sejak awal abad
ke 20 oleh ilmuwan Inggris Sir Alexander Fleming, pada saat itu
penisilin belum diolah secara besar-besaran mengingat banyak ilmuwan
lain yang tidak terlalu intens untuk mengembangkan penemuan jamur
perusak bakteri Penicillum notatum itu.
Pada
perkembangan selanjutnya diketahui bahwa antiseptik yang sering
digunakan untuk menyembuhkan luka pada waktu itu, kebanyakan bukannya
menyembuhkan luka tetapi semakin menginfeksi dan memperparah luka.
Sehingga, mulailah penisilin sebagai antibiotik dikembangkan sebagai
obat baru. Pada awalnya penggunaan penisilin sangat terbatas. Hanya diperuntukkan kepada prajurit-prajurit yang terluka di medan perang. Setelah perang usai,
barulah penisilin dikembangkan secara komersial dan dapat digunakan di
rumah-rumah. Smapai sekarang belum pernah ada perkembangan teknologi yang pesat melanda dunia selain perkembangan teknologi pasca Perang Dunia II Masih banyak bukti sejarah lainnya yang menunjukkan perkembangan teknologi yang pesat karena faktor perang dan konflik.
Termasuk di dalamnya internet yang dikembangkan di awal perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet, dan banyak teknologi lainnya,
mulai dari persenjataan, obat-obatan, radar, robot, dan lain-lain.
Mungkin kita sekalian agak berpikir, mengapa justru karena perang sebuah teknologi dikembangkan. Mengapa pemikiran manusia untuk menemukan teknologi itu justru muncul pada saat perang bukannya
pada saat damai. Kita tidak bisa menjustifikasi demikian pada dasarnya.
Karena tidak sedikit pula penemuan-penemuan penting yang ditemukan di
masa damai. Namun seperti yang sudah saya katakan diatas, psikologi perang (warfare
psychology) adalah untuk menguasai dengan mutlak. Dan untuk itu orang
tidak segan-segan mengeluarkan biaya besar termasuk untuk menemukan hal-
hal baru untuk mendukung kampanye perangnya dan untuk mencapai kemenangan.
Dan penemuan teknologi ini merupakan hasil dari psikologi perang tersebut. Dengan banyak konotasi negatif perang, kita bisa memetik suatu pelajaran positif dari perang dengan hasrat menguasainya yang besar itu. Bahwa dengan perang pikiran manusia untuk menemukan hal hal baru jadi terpacu yang bahkan tidak dapat dipikirkannya pada masa damai.
Perang Dingin dan Perkembangan TI
Perang Dingin
(Cold War) ditandai dengan pembagian blok yang kentara antara Blok
Timur pimpinan Uni Soviet yang berhaluan komunis dengan blok Barat
pimpinan Amerika Serikat yang menganut kapitalisme. Hubungan
internasional pada kurun waktu sejak berakhirnya Perang Dunia II tak lepas dari kerangka Perang Dingin.
Dominasi
Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap para sekutunya menyebabkan
hubungan internasional sangat dipengaruhi kepentingan kedua negara
adidaya. Tidak mengherankan muncullah blok-blok aliansi yang lebih
didasarkan pada persamaan ideologis.Hampir semua langkah diplomatik
dipengaruhi oleh tema-tema ideologis yang kemudian dilengkapi dengan perangkat
militer. Pertentangan sistem hidup komunis dan liberal ini sedemikian
intensifnya sehingga pada akhirnya perlombaan senjata tak dapat
dihindarkan lagi karena dengan jalan menumpuk kekuatan nuklir itulah
jalan terakhir menyelamatkan ideologinya.Jadi perang ini lebih menjurus kepada perang antara liberalisme melawan komunisme .
Menurut Juwono Sudarsono (1996), secara resmi apa yang dikenal sebagai Perang Dingin
berakhir pada kurun waktu 1989-1990 dengan runtuhnya Tembok Berlin pada
9 November 1989 serta menyatunya Jerman Barat dan Timur pada 3 Oktober
990. Perkembangan itu disusul dengan bubarnya Uni Soviet pada 25
Desember 1991 bersamaan dengan mundurnya Mikhail Gorbachev sebagai
kepala negara. Setelah berakhirnya Perang Dingin
yang ditandai antara lain runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya Uni
Soviet, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya. Artikel ini
berusaha mengeksplorasi tema-tema yang muncul dalam hubungan
internasional setelah Perang Dingin
. Munculnya tema-tema baru atau berlanjutnya tema-tema lama dalam
kerangka hubungan antar bangsa tak hanya mengubah cara pandang negara
besar terhadap negara kecil tetapi juga dalam tingkat tertentu bisa
menggeser pola diplomasi antar negara.
Pola Perang Dingin
Paradigma Perang Dingin 1949-1989 terbagi pada beberapa tahap perkembangan sesuai dengan realitas hubungan antar bangsa,secara politis Perang Dingin terbagi atas tahap 1947-1963 dengan beberapa puncak persitiwa seperti Blokade Berlin 1949, Perang Korea 1950-1953, Krisis Kuba 1962 dan Perjanjian Proliferasi Nuklir 1963.Selanjutnya selama Perang Vietnam 1965-1975, paradigma Perang Dingin terbatas pada persaingan berkelanjutan antara AS dan Uni Soviet di beberapa kawasan strategis dunia.
Salah satu yang terpenting, terjadi dalam Perang Arab-Israel
1967-1973. Perundingan senjata strategis yang mulai dirintis dan
dikukuhkan melalui Perjanjian SALT I juga menjadi salah satu ciri
periode ini.Selama kurun waktu yang panjang itulah isu-isu seperti
pertentangan ideologis, perebutan wilayah pengaruh, pembentukan blok
militer, politik bantuan ekonomi yang dilatarbelakangi kepentingan
ideologis, spionasi militer dan pembangunan kekuatan nuklir menjadi
tema-tema penting.
Oleh
karena itu di tengah pertentangan Blok Timur dan Barat itulah muncul
apa yang disebut Negara Non Blok. Indonesia menjadi salah satu pelopor
berdiringa Gerakan Non Blok yang banyak menarik perhatian negara-negara
yang baru merdeka sesudah 1945. Cina meskipun tergolong negara besar dan
memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, namun menjadi salah satu
anggota GNB hingga kini.
Isu-isu baru
Berakhirnya salah satu episode dalam hubungan antar bangsa berupa Perang Dingin,
melahirkan realitas baru dalam perhatian negara besar dan negara yang
bekas komunis. Isu-isu utama yang menjadi pilar hubungan
internasionalpun mengalami pergeseran. Meskipun isu lama yang menyangkut
keamanan nasional dan pertentangan masih tetap berlanjut namun tak
dipungkiri adanya perhatian baru dalam tata hubungan antar negara dan
antar bangsa.
Sedikitnya ada empat isu yang jadi sorotan baru. Pertama, pada era pasca Perang Dingin,
perhatian lebih difokuskan pada usaha memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang belum jelas.
Lingkungan internasional sekarang lebih kabur, lebih tidak menentu dan
lebih mengandung kompetisi meraih akses pada ilmu, modal dan pasar di
negara-negara kaya.
Kedua,
sorotan ini tidak terlalu baru tapi sekarang muncul ke permukaan yakni
soal keamanan regional. Fenomena di Asia Tenggara dengan prakarsa ASEAN
mengukuhkan zona bebas nuklir termasuk salah satu ciri dimana keamanan
regional penting bagi kawasan ini.Ketiga, sorotan dunia jatuh kepada masalah ekonomi-politik internasional.
Isu
ini sebenarnya telah bangkit sekitar 1971-1972 ketika sistem Bretton
Woods runtuh pada saat kebangkitan ekonomi Jerman dan Jepang mulai
menganggu pasar AS. Jika disorot lebih dalam, pembentukan blok-blok
ekonomi bisa dikatakan sebagai akibat dari menguatnya isu ini. Perhatian
keempat terpusat pada apa yang dinamana sebagai “3 in 1” yakni
lingkungan hidup, hak asasi manusia dan demokratisasi.
Dibandingkan
dengan tiga tema di atas, isu ini sangat dominan dalam pemberitaan pers
internasional. Bahkan dalam setiap konferensi dan pertemuan puncak,
masalah ini tidak jarang disinggung terutama ketika negara-negara
industri menyoroti negara-negara yang sedang berkembang.Bilhari
Kausikan (1993), Direktur Biro Asia Timur dan Pasifik di Kemlu
Singapura sudah meramalkan bahwa isu HAM telah menjadi isu yang legitimate
dalam hubungan antar negara. Ia menyatakan, bagaimana sebuah negara
memperlakukan warga negaranya tak lagi masalah eksklusif sebuah negara.
Namun demikian, penekanan Barat terhadap HAM akan mempengaruhi nada dan tekstur hubungan internasional pasca Perang Dingin.Menurut
Kausikan, isu-isu HAM menyangkut soal upah, kondisi bekerja, serikat
buruh, standar hidup, hak-hak wanita dan anak-anak, hiburan dan waktu
cuti, keamanan dan tunjangan sosial serta lingkungan. Ia melihat telah
terjadi pemaksaan dari Barat untuk menentukan standar HAM yang
seharusnya dilaksanakan negara-negara di Asia misalnya.
Sedangkan Aryeh Neier, Direktur Human Rights Watch, menyebutkan lebih spesifik nilai-nilai HAM yang disebarkan di seluruh dunia.
Ia antara lain menyinggung soal hak setiap orang bebas dari hukuman tak
adil dan arbitrari, persamaan ras, etnik , agama atau gender. Hal-hal
ini ikut menentukan pola hubungan antar negara.
Dan pada akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perubahan lingkungan mempengaruhi hubungan antar bangsa. Jika pada masa Perang Dingin isu-isu ideologis dan militer sangat dominan. Hampir semua hubungan antar bangsa diterjemahkan kedalam konteks perang ideologi.Pada era pasca Perang Dingin,
tema-tema ideologis menyurut. Sebagai gantinya muncul isu-isu seperti
hak asasi manusia, politik-ekonomi dan demokratisasi sebagai salah satu
indikator yang menentukan hubungan internasional.
ANTARA PERANG DINGIN dan TI
Pada masa perang dingin ada beberapa hal yang mempunyai kaitan erat dengan perkembangan teknologi dan informasi,dan beberapa hal tersebut memunculkan rivalitas antara dua pihak utama yang berseteru dalam perang dingin .Tapi rivalitas itu tidak selalu membawa kerugian .Berikut adalah beberapa bentuk rivalitas dalam perang dingin :
Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
Perlombaan Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Kegiatan Spionase
Perebutan hegemoni selama perang dingin
antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap berbagai kawasan baik di
Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung oleh kegiatan agen
intelijen yang mereka miliki.
Kegiatan
Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh agen
spionase kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB (Komitet
Gusudarstvennoy Bezopasnosti) merupakan dinas intelegen sipil atau dinas
rahasia Uni Soviet sedangkan CIA (Central Intelligence Agency) yang
merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari
keterangan tentang negara-negara asing tertentu.
KGB
dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai
segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara yang
berada di bawah pengaruh kedua belah pihak. Mereka juga membantu
terciptanya berbagai ketegangan di dunia.
Misalnya, CIA turut membantu orang-orang Kuba di perantauan untuk
melakukan serangan ke Kuba tahun 1961 yang disebut Insiden Teluk Babi.
Di pihak lain, Uni Soviet memberikan dukungan kepada Fidel Castro
(Presiden Kuba) dalam menghadapi invasi tersebut.Dalam proses spionase
tersebut tentunya dibutuhkan produk-produk TI yang mumpuni .Dan dua
negara tersebut tentunya berlomba-lomba dalam menciptakan produk atau
gadget-gadget yang mendukung kegiatan spionase tersebut.Dan itu
memeberikan keuntungan bagi dunia TI .
Dan
dari ketiga hal diatas dapat kita ketahui bahwa dalam hubungan
internasional,baik itu hubungan internasinal dalam artian positif maupun
negatif,peranan teknologi dan
informasi sangat menunjang dalam berlangsungnya proses tersebut.Dari
bebeapa hal yang telah disebukan diatas dapatkita ambil
contohnya,sebagai akibat dari konsep BoP(balance of pewer) yang
berkembang diantara negara – negara yang berseteru maka terjadilah
beberapa persaingan dalam bidang tersebut.Dan persaingan tersebut
ternyata membawakeuntungan bagi kita.Misalnya dalam bidang luar
angkasa,kita harus banyak-banyak berterima kasih kepada AS dan Uni
Soviet,karena akibat persaingan mereka kita bisa mengerti seperti apa
wujud luar angkasa .Selain itu perlombaan dalam bidang teknologi maupun militer juga memeberikan keuntungan yang signifikan yang sampai saat ini masih dapat kita rasakan.
Jadi
dalam setiap pola kehidupan masyarakat maupun Negara baik di masa lalu
maupun di masa yang akan dating TI memiliki peranan yang penting dalam
berlangsungnya kehidupan tersebut.
Dampak Dari Perang Dingin
Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif di tiap bidang :
1. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia.
Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan
munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka
perekonomian dunia banyak
dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan
modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih
relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
2. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
3. Bidang Sosial Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
4. Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin,
kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu
kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5. Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Dampak negatif di tiap bidang :
1. Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir
yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang
sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya
di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu
Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya
NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui
tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka
dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka
pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
2. Bidang Politik
Dampak
dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di
Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua
negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang
beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara
ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di
negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang
dianut jerman timut.2. Bidang Politik
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar